Pernah dengan Tentang Biaya Maintenance Apartemen? Yuks Cari Tahu

Apartemen makin populer populer sebagai tempat tinggal, terutama di kalangan kaum urban. Letaknya yang strategis di pusat keramaian memudahkan penghuninya bepergian, entah itu ketika bekerja ataupun mencari hiburan. Tersedianya apartemen yang menyasar kalangan ekonomi menengah juga membuat apartemen semakin diminati. Ditambah unit apartemen juga bisa dibeli secara kredit melalui bank.


Tinggal di apartemen memang akan membuat penghuninya dimanja berbagai kemudahan. Selain unit-unitnya dirancang dengan fasilitas lengkap, ada pula fasilitas di luar unit yang bisa dinikmati bersama. Kalau ada kerusakan di unit, Anda pun tak perlu memperbaiknya sendiri. Cukup hubungi pengelola, lalu akan ada petugas yang datang untuk memperbaikinya.

Di lain sisi, ada harga yang harus dibayar untuk segala kemudahan itu. Sudah menjadi rahasia umum kalau tinggal di apartemen memerlukan biaya ekstra ketimbang tinggal di rumah tapak. Inilah yang membuat masih banyak orang yang beranggapan kalau tinggal di apartemen itu boros.

Tapi faktanya, tinggal di apartemen tak selalu lebih mahal daripada tinggal di kost ekslusif berfasilitas lengkap. Mahal atau murahnya biaya ketika menetap di suatu hunian juga tergantung pada perspektif dan kemampuan finansial orang itu sendiri. Biaya saat hidup di apartemen juga bisa berbeda antara satu gedung apartemen dengan gedung lainnya, mengingat pengelola apartemen yang berbeda mungkin menerapkan kebijakan yang berbeda pula.

Secara umum, memang ada biaya esktra yang harus dikeluarkan ketika tinggal di apartemen. Biaya ekstra tersebut untuk maintenance fee atau biaya perawatan. Adapun biaya perawatan apartemen umumnya meliputi:

Biaya servis 

Pengelola apartemen akan membebankan biaya servis (service charge) kepada para penghuni, untuk keperluan operasional gedung apartemen. Biaya ini meliputi kebersihan, listrik lift, perawatan taman, serta gaji petugas keamanan dan pegawai lainnya.

Biaya servis bisa dibayar setiap bulan, setiap 3 bulan atau setiap tahun. Besarannya bisa berbeda-beda disesuaikan dengan jenis dan luas unit apartemen. Semakin luas dan lengkap fasilitasnya, maka biaya servis yang dibebankan juga semakin besar.

Pengelola apartemen kelas menengah umumnya membebankan biaya servis mulai dari Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu per meter persegi. Sementara untuk apartemen kelas menengah atas, besarannya mulai dari Rp 20 ribu sampai Rp 30 ribu per meter persegi. Biaya servis biasanya akan naik dari tahun ke tahun.

Biaya air 

Tagihan air saat tinggal di apartemen memang lebih tinggi daripada tagihan air rumah tapak. Umumnya, pengelola gedung apartemen di kota besar seperti Jakarta membebankan Rp 100 ribu per bulan kepada penghuni untuk penggunaan air. Besarannya masih terbilang wajar sehingga jarang dipermasalahkan oleh penghuni apartemen. Biaya penggunaan air di apartemen tetap mengacu pada tarif yang ditetapkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat.

Biaya listrik 

Biaya listrik apartemen cenderung memakan biaya besar. Ya, tagihan listrik unit apartemen umumnya 20-30 persen lebih besar daripada tagihan listrik rumah tapak. Mengapa? Ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan untuk mengubah tegangan listrik tinggi ke tegangan listrik rendah untuk digunakan di unit-unit apartemen. Biaya tambahan tersebut dibebankan kepada para penghuni apartemen.

Umumnya penghuni di apartemen kelas menengah menghabiskan biaya listrik per bulan sekitar Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta. Besarannya bisa berbeda karena tagihan listrik tetap disesuaikan dengan pemakaian.

Biaya parkir 

Kebijakan soal parkir di gedung apartemen mungkin berbeda antara satu apartemen dengan apartemen lainnya. Ada apartemen yang memberikan fasilitas parkir gratis untuk 1 mobil per unit apartemen. Ada pula yang menetapkan biaya parkir bulanan. Biaya tersebut digunakan untuk keamanan dan perawatan tempat parkir.

Tarif untuk parkir satu mobil di apartemen biasanya berkisar antara Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu per bulan. Untuk parkir motor, tarifnya lebih murah antara Rp 25 ribu sampai Rp 100 ribu per bulan per unitnya.

Iuran Pemeliharaan Lingkungan (IPL) 

Selanjutnya, penghuni apartemen juga wajib membayar IPL (Iuran Pemeliharaan Lingkungan). Iuran ini juga berlaku untuk penghuni rumah susun. Gedung apartemen atau rumah susun mencakup benda, tanah dan bagian dengan kepemilikan bersama.

Untuk kenyamanan para penghuni, maka lift harus berfungsi dengan baik, kolam renang bersih, instalasi listrik dan air terpelihara, fasilitas olahraga terawat, dan lain sebagainya. Tapi untuk menjaga dan merawat semua itu, diperlukan biaya operasional. Maka dari itu, penghuni apartemen atau rumah susun diwajibkan untuk membayar iuran khusus untuk pemeliharaan lingkungan.

Sinking fund 

Sinking fund bisa dikatakan sebagai tabungan pemilik unit apartemen. Jadi, sinking fund atau disebut juga utility charge ini ditujukan sebagai dana cadangan untuk penggantian atau perbaikan berbagai komponen utilitas yang sudah rusak atau perlu perbaikan di masa mendatang. Misalnya, untuk pengecatan ulang gedung dan penggantian suku cadang lift.

Nah, secara garis besar itulah gambaran sejumlah biaya ekstra yang perlu dikeluarkan ketika tinggal di apartemen. Semoga bermanfaat!

Postingan populer dari blog ini

Beberapa Penyakit yang Mengintai Akibat Rumah Kotor dan Berantakan

Bangun Rumah Tanpa IMB, Pemilik Bisa Kena Sanksi Ini